Rss Feed

Kasus Trait and factor



Semua yang terindah

Pagi itu tidak seperti biasanya, Ninda sangat terlihat gugup, senang, bingung, sangat terlihat salah tingkah. Entah apa yang sudah membuatnya seperti itu. Hmm... tiba-tiba HPnya pun berbunyi,,, dia membaca sms yang diterimanya dengan wajah yang penuh dengan keseriusan dan mukanya berubah memerah. Tanpa banyak kata dia bersiap-siap dan keluar rumah. Ketika kakaknya bertanya dia hanya bisa tersenyum... Dia berjalan menuju ke pertigaan yang menuju rumahnya. Ternyata dia hanya mau bertemu dengan seseorang yang sudah sekian lama didambakannya dan sudah lama juga tidak bertemu karena suatu hal yang mengharuskan seseorang itu menetap diseberang sana.
Telepon pun berbunyi kembali, ternyata seseorang tersebut yang menelfonya. Seseorang tersebut bernama Farhan. Dia memberitahukan bahwa dia sudah hampir sampai. Hati Nindapun  tambah berdetak keras mungkin bisa jadi hampir copot. Yang ada dalam pikirannya hanya apa yang akan dia lakukan. Dia memang orang yang mempunyai tingkat kePDan tinggi, apalagi dia pernah mengatakan kepada orang yang sedang dekat dengannya untuk segera kerumah sebelum bulan Januari karena dia berharap orang yang selama ini diimpikan untuk bisa menjadi pendamping hidupnya bisa datang kerumah. Dan hal itu terjadi pada hari itu, sesuatu yang dianggapnya mimpi bisa menjadi kenyataan. Ninda termasuk orang ekstrofet sehingga apa yang dia pikirkan sering diceritakan kepada orang yang dapat dipercaya  termasuk kakaknya.
Tin....Tin...  Farhan pun sampai didepan ninda, senyum salam sapa terjadi begitu saja diantara mereka. Tanpa kata Ninda hanya bisa mendengarkan dan menundukkan pandangannya ketika Farhan bicara. Dalam hatinya masih berfikir apakah ini semua hanya mimpi atau kenyataan. Hingga ketika Farhan bertanya rumahnya yang sebelah mana dia hanya bisa menunjuk tanpa mempersilahkannya mampir kerumah. Bodohnya dia padahal mungkin ketika dia mengajaknya main kerumah pasti mau. Tapi karena dia sangat gugup sehingga percakapan terjadi begitu dsaja dipertigaan itu. Hanya beberapa menit Farhan pun memberikan sesuatu pada Ninda, dan berpamitan untuk melanjutkan perjalannya lagi...
Sesampainya dirumah, Kakak Ninda bertanya dari mana. Ninda pun menjawab dengan jujur bahwa dia baru saja menemui farhan, kakak Ninda langsung menanyakan keberadaannya dan menegur Ninda kenapa tidak diminta mampir kerumah. Ninda pun baru tersadar kalo dia tidak mempersilahkan mampir kerumahya. Penyesalan datang begitu saja, tapi Ninda terlihat bahagia pagi itu, karena baginya dengan dia mau mencari rumahnya saja dia sangat senang apalagi dia juga memberikan sesuatu . Ninda bersyukur karena Alloh selalu mendengarkan semua do’a-do’anya, memang banyak juga yang dekat dengan Ninda sehingga terkadang dia bingung mau serius dengan siapa. 



0 comments: